Perempuan Minang
Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau oleh Yusrita Yanti, S.S., M.Hum.
Sebagai lambang kehormatan dan kemuliaan, seorang perempuan yang menjadi Bundo Kanduang tidak hanya menjadi hiasan dalam bentuk fisik saja tapi kepribadiannya sebagai perempuan, kemudian ia harus memahami ketentuan adat yang berlaku, disamping tahu dengan malu dan sopan santun juga tahu dengan basa basi dan tahu cara berpakaian yang pantas. (Adat Budaya Minagkabau: http://palantaminang.wordpress.com/2008/05/09/peran-dan-kedudukan-perempuan-dalam-kebudayaan-minangkabau
Perempuan bali
Perempuan bali dalam kekinian harus pintar-pintar membagi waktu antara arus perubahan jaman, wanita tidak saja menjadi ibu rumah tangga saja tetapi terbuka untuk peran lainya yang tak terbatas. dibalik itu semua perempuan bali harus kembali ke “dapur” dalam arti luas, dapur untuk menyiapakan makanan bagi keluarga dan juga yang utama menyiapkan yadnya (korban suci) sehari-hari. Saya percaya perempuan bali adalah perempuan pilihan yang memiliki energi yang luar biasa, lakukan yang sebaik-baiknya dan menjadikan hidup berarti dalam pegabdian yang tulus,. Ketika arus kehidupan itu datang terimalah dan nikmatilah… (http://bali4u.wordpress.com/2007/05/18/perempuan-bali-sebuah-pengabdian/)
Perempuan Batak
Disamping mengurusi pekerjaan domestik rumah tangga, perempuan Batak terkenal gigih dan ulet bekerja untuk membantu suami mencari nafka.Bertani, mencari ikan, berdagang, mengajar, menjadi bidan, perawat,………ya, mereka ada dimana-mana (http://bersamatoba.com/tobasa/serba-serbi/124.html)
Perempuan Jawa
Dari masa tumbuh hingga besar di Jawa, ada tiga karakter yang saya tangkap dari umumnya perempuan jawa itu. Tangguh, bekerja keras, pantang menyerah, Hemat, tidak matre, mau hidup susah, Penurut, setia, lembut (http://3an.blogspot.com/2007/11/3-karakter-perempuan-jawa-masih-adakah.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar